Jumat, 13 Desember 2013

Telaah Kitab Nizhomul Islam/Peraturan Hidup dalam Islam Bab I Thariqul Iman

(edit ulang dari tulisan KH.Siddiq al Jawi)

Materi-materi Aqidah di Bab Thariqul Iman sebenarnya bukanlah semata-mata materi mengenai Aqidah Islam an sich. Lebih dari itu, materi Thariqul Iman ingin meletakkan Aqidah Islam sebagai landasan bagi ideologi dan peradaban Islam (h. 13). Jadi, materi Thariqul Iman ini agak berbeda fokusnya dengan pembahasan berjudul Al-Aqidah al-Islamiyah dalam kitab asy-Syakhshiyah al-Islamiyah Juz I.

Materi Al-Aqidah al-Islamiyah ini hanya membahas aqidah Islam itu sendiri dari segi perkara-perkara yang wajib diimani beserta dalil-dalilnya masing-masing. Tapi materi ini tidak secara langsung dikaitkan dengan upaya membangkitkan umat untuk kembali pada kehidupan Islam. Sedang dalam materi Thariqul Iman, Syaikh an-Nabhani hendak mengkontekstualisasikan Aqidah Islam dalam realitas masa kini, yakni meletakkan aqidah Islam sebagai asas ideologi dan peradaban Islam. Hal ini dikarenakan Islam telah kehilangan sifatnya sebagai idelogi dan peradaban, setelah Khilafah Islam di Turki tahun 1924 dihancurkan oleh Mustafa Kamal Ataturk yang murtad.

Di sinilah keistimewaan materi Thariqul Iman. Ia bukanlah semata penjelasan Aqidah Islam, melainkan juga peletakan Aqidah Islam dalam sebuah konteks ruang dan waktu tertentu pada saat kaum muslimin hidup di bawah tindasan ideologi-ideologi asing di abad ke-20 ini.
Jadi, Aqidah Islam hendak dijadikan asas kebangkitan umat di tengah-tengah hegemoni ideologi-ideologi asing atas umat, baik ideologi Sosialisme maupun Kapitalisme.
Pada titik inilah kita dapat memahami mengapa banyak para aktivis Hizbut Tahrir yang kemudian men-syarah lebih jauh materi Thariqul Iman menjadi banyak kitab yang membicarakan kebangkitan. Tercatat ada kitab Thariqul Iman karya Samih Athif az-Zain (1983), kitab an-Nahdhah karya Ustadz Hafizh Shalih (1988), dan kitab Usus an-Nahdhah ar-Rasyidah karya Ahmad al-Qashash (1995).

Misi ideologis dari materi Thariqul Iman ini akan makin jelas pada materi selanjutnya, yaitu al-Qiyadah al-Fikriyah fi al-Islam (h. 22-57). Materi ini pada dasarnya membicarakan dua hal. Pertama, melakukan studi komparatif pada dataran normatif (konseptual) antara ideologi Kapitalisme, Sosialisme, dan Islam. Kedua, melakukan studi historis-empiris untuk menjelaskan penerapan ideologi Islam sepanjang sejarah umat Islam.
Pada studi komparatif-normatif itu, Syaikh an-Nabhani memaparkan secara meyakinkan bahwa ideologi Islam lebih unggul daripada Kapitalisme dan Sosialisme. Beliau menjelaskan hal itu dengan membandingkan aqidah (asas ideologi) masing-masing ideologi. Berdasarkan kriteria umum bahwa suatu asas ideologi haruslah memuaskan akal, sesuai fitrah, dan menentramkan hati, terbukti bahwa asas ideologi Kapitalisme (yakni sekularisme) dan asas ideologi Sosialisme (yakni materialisme) telah gagal memenuhi kriteria tersebut. Hanya asas ideologi Islam (yakni Aqidah Islam) yang mampu lulus dari batu ujian berupa ketiga kriteria universal itu (h. 42-43).

Keunggulan Islam juga didasarkan pada perbandingan pada aspek-aspek lainnya, yaitu (1) bagaimana lahirnya peraturan hidup dari aqidah, (2) standar perbuatan, (3) pandangan terhadap individu dan masyarakat, dan (4) pandangan terhadap metode penerapan peraturan hidup (h. 34-39).

Sementara studi historis-empiris yang dilakukan Syaikh an-Nabhani, dilakukan untuk menjawab satu pertanyaan kritis,"Kalau ideologi Islam itu satu-satunya yang benar, apakah ia pernah diterapkan dalam kenyataan?" Di sinilah Syaikh an-Nabhani lalu membentangkan penerapan Islam sebagai ideologi dan prestasi-prestasi keberhasilannya dalam rentang sejarahnya yang panjang, sejak tahun 622 ketika Rasulullah SAW berhijrah ke Madinah hingga tahun 1917 ketika Daulah Islam yang terakhir jatuh di tangan penjajah (h. 43-44)

DOWNLOAD KITAB NYA DISINI GAN..
UNTUK MATERI PEMBAHASAN FORMAT MP3 DISINI GAN..POWERPOINT NYA DISINI GAN..

SYUKRON..

0 komentar:

Posting Komentar